A. Pengertian
Bahan Serat
1. Serat
adalah sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan.
2. Secara kimiawi serat adalah suatu polimer.
3. Polimer
tersusun dari gabungan beberapa monomer.
4. Monomer
adalah kelompok kecil molekul yang dapat
dirangkaikan menjadi polimer.
5. Salah satu
contoh monomer adalah molekul glukosa.
6. Ketika
monomer monomer glukosa bersatu, akan dapat terbentuk selulosa. Dengan demikian
selulosa adalah polimer.
7. Berdasarkan
asal bahan penyusunnya serat dikelompokan menjadi serat alami ( polimer alami )
dan serat sintesis ( polimer sintesis ).
8. Bahan serat alami diperoleh dari tumbuhan,
hewan, dan mineral.
9. Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa
tumbuhan, misalnya dari kapas, kapuk dan rami.
10. Serat hewan berupa serat protein dapat
diperoleh dari rambut domba, benang jala yang dihasilkan oleh laba laba, dan
kepompong ulat sutera.
11. Serat mineral, umumnya dibuat dari mineral
asbetos.
12. Serat sintesis merupakan serat yang dibuat
oleh manusia, bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari alam.
13. Pemanfaatan
tekstil dari berbagai macam serat didasarkan pada ciri ciri seratnya.
14. Ciri ciri serat antara lain kehalusan,
kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elatisitas.
15. Salah satu cara mengetehuinya adalah dengan
melakukan proses pembakaran yang harus di dampingi oleh guru atau orang yang
dewasa.
16. Serat di bagi berbagai macam antara lain serat
kapas, serat linen, serat sutera, serat wool, serat asbes, serat nilon, serat
polyester.
17. Setiap serat mempunyai cirinya masing masing.
18. Penggunaan bahan bahan alami dan sintesis
dapat dicampurkan untuk memperbaiki kualitas bahan.
19. Tetoron Cotton merupakan campuran dari
polyester dan katun.
20. Ciri dari
tekstil ini kurang menyerap keringat dan agak panas, tidak susut dan
mengembang, apabila di bakar akan menghasilkan abu dan arang.
B. Pengertian
Bahan Karet
1. Pohon karet
dinamakan karena pohon tersebut menghasilkan karet.
2. Pohon karet berasal dari lembah Amazon
Brasilia dengan nama ilmiah Hevea Brasiliensis .
3. Pohon karet masuk ke Asia pada
tahun 1876 M, setelah inggris menyeludupkan biji karet dari Brazilia untuk
dikembangkan di inggris dan negara jajahannya.
4. Indonesia merupakan penghasil karet
terbesar di dunia setelah Thailand.
5. Karet yang dihasilkan berupa getah yang
disebut dengan lateks.
6. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu
dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek.
7. secara
kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil
penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poloosoprena ( C5H8 ).
8. Karet alam memiliki daya elastis yang baik,
plastisitas yang baik, dan tidak mudah habis karena gesekan.
9. Karet alam juga mempunyai daya tahan yang
tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang ulang, serta daya
lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan.
10. Selain karet alam juga terdapat karet sintesis
.
11. Kartet sintesis terbuat dari bahan baku yang
besal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene.
12. Karet sintesis sebagian banyak adalah
kopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu monomer.
13. Karet sintesis juga dapt mengganti karet alam.
14. Karet sintesis memiliki keunggulan yang lebih
dari kalet alami diantaranya adalah tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak,
pengarh udara, dan kedap terhadap gas.
15. Karet
sintesis juga memiliki beberapa jenis dengan sifat dan kegunaannya dintaranya :
a. NBR ( Nytrile Butadiene Rubber ) memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap minyak.
b. CR ( Chloroprene Rubber ) memiliki ciri tahan
terhadap nyala api.
c. IIR ( Isobutene Isoprene Rubber ) mempunyai
sifat tahan terhadap air.
Pengertian
:
NBR
bisa di gunakan dalam pembuatan pipa minyak.
CR
bisa digunakan dalam pembuatan pembungkus kabel.
IIR bisa digunakan dalam pembuatan ban motor.
C.
Pengertian Bahan Tanah Liat dan Keramik
1. Tanah liat merupakan
bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan keramik.
2. Secara kimiawi tanah liat termasuk
hidrosilikat alumina.
3. Sifat tanah liat itu plastis bila basah, keras
bila kering, dan bila dibakar menjadi kuat dan padat.
4. Barang yang di buat dari tanah liat disebut
keramik.
5. Keramik di bedakan menjadi dua kelompok yaitu
:
1) Keramik
Tradisional ( bahan bakunya dari tanah liat ).
2) Keramik
halus atau keramik teknik ( bahan bakunya dari
oksida – oksida logam atau nonlogam, seperti : oksida logam ( AI2O3,ZrO2,MgO,
dan lainnya ). Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
6. Berdasarkan
komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional dibedakan
menjadi 4 yaitu :
1) tembikar (
terakota )
2) gerabah ( earthenware )
3) keramik
batu ( stoneware )
4) porselen (
porcelain ).
7. Tembikar atau terokota adalah produk yang
bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000°C.
8. Gerabah atau earthenware adalah produk yang
bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200°C.
9. Keramik batu atau stoneware adalah tanah liat
dengan campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu
1200°C – 2000°C.
10.
Porselen dibuat
dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran
1500°C.
11.
Produk yang dihasilkan dari tembikar atau terakota antara
lain batu bata merah, genting, dan lubang angin angin hiasan genting.
12.
Produk yang
dihasilkan dari gerabah ( earthenware ) antara lain kendi, gentong, cobek, pot
bungan, dan celengan.
13.
Produk yang
dihasilkan dari keramik batu ( stoneware ) antara lain mangkuk sayur, piring,
cangkir, tatakan, dan teko.
14.
Produk yang
dihasilkan dari porselen ( porcelein ) antara lain perlengkapan saniter ( bak
pencuci, bak mandi ), dan isolator listrik.
15.
Porselin
memiliki kualitas yang lebih tinggi dari pada yang lain.
16.
Secara kasat
mata susah membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar sampai porselen,
karena yang membedakan adalah komposisi kandungan mineral dari bahan dan
tingkat pembakarannya.
17.
Salah satu cara
mengetahuinya adalah dengan dipukul, semangkin keras suaranya semangkin tinggi
pembakarannya begitu juga dengan sebaliknya.
D.
Pengertian Bahan Gelas
1. Gelas atau
kaca sudah di gunakan sejak zaman paleotikum ( zaman batu ) walaupun demikian
tetap saja pembuatannya masih dalam perdebatan.
2. Penggunaan kaca alami yang disebut obsidian
tidak diragukan lagi.
3. Obsidian adalah produk sampingan alami dari
letusan gunung berapi berupa benda yang tajam, mengkilap dan warna hitam,
orange, abu abu, atau hijau.
4. Menurut sejarah kaca sudah mulai diproduksikan
sejak tahun 4 M ( sebelum Masehi ) yaitu dengan bahan pasir kuarsit yang
dipanaskan sampai meleleh kemudian di biarkan mendingin, dan terbentuklah benda
yang transparan.
5. Bahan baku pembuatan kaca ada dua kelompok
yaitu (1) bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar meluputi pasir silika, soda
abu, batu kapur, dan pecahan gelas (2) bahan yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
meliputi natrium sulfat, natrium bikroma, selenium dan arang,
6. Gelas
adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang secara optik, dan kekerasan
yang cukup.
7. Gelas bersifat sangat rapuh, mudah pecah
menjadi pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia
atau pemanasan, sehingga memiliki sifat estetika atau keindahan yang tinggo.
8. Sifat
unggul dari gelas :
1) Kedap terhadap
air, gas, bau bauan dan mikroorganisme
2) Tidak dapat
bereaksi dengan barang yang dikemas ( bahan kimia )
3) Dapat di
daur ulang
4) Dapat
ditutup kembali setelah dibuka
5) Tembus
pandang sehingga isinya dapat dilihat
6) Memberikan
nilai tambah bagi produk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar