Pagi ini udara cukup dingin,
karena semalam hujan deras. Walaupun waktu telah menunjukkan pukul 5 pagi Asep
dan adiknya (Adin) masih menggeliat malas di balik selimut. Mereka hanya di
temani Bi Inah karena Papa dan mama sedang pergi ke luar rumah menengok
nenek.
Semalaman mereka tidak bisa
tidur karena sekitar pukul sembilan malam , bel rumah berbunyi. Mereka pikir
papa dan mama yang datang. Namun ketika bi inah keluar tidak ada siapa-siapa.
Sekitar lima menit kemudian
bel kembali berbunyi lagi kali ini suasananya lebih menakutkan soalnya hampir
berbarengan dengan suara petir. Adinpun menjerit ketakutan karena tidak tega
melihat adin, asep memberanikan diri untuk keluar rumah tetapi, tidak ada
siapa-siapa. Aseppun mengira bahwa yang memencet bel adalah gilang temannya
yang sudah meninggal karena takut adin dan bi inah langsung berhamburan masuk
kamar tidur dan membiarkan bel itu terus berbunyi.
Tak lama mereka mengingat kejadian semalam, bel
rumah langsung berbunyi adin dan asep menduga yang datang adalah mama dan papa.
Ternyata benar, mereka langsung menyambut kedatangan mama dan papa. Merekapun
menceritakan semua yang terjadi semalam.
Setelah
mendengar cerita asep dan adin papa tersenyum, lantas mengajak asep dan
adin membuka saklar bel yang ada di luar pagar dan menjelaskan bahwa sakelar
tidak dapat terkena air. Akhirnya
supaya tidak ada bunyi bel misterius lagi di saat hujan papa memberi isolasi
pada sakelar bel
Unsur Interistiknya
1.
Tema : Peristiwa yang menakutkan
2.
Latar Tempat : Di ruang tamu, di kamar
tidur, dan di tempat saklar bel
3.
Latar Waktu : Malam dan pagi hari
4.
Alur : Campuran
5.
Tokoh / Penokohan :
Asep : pemberani, bijaksana dan penyayang
Adin :
penakut dan manja
Bi inah : baik dan keibuan
Papa : perhatian dan cerdas
6.
Sudut Pandang : Sebagai orang
ketiga dalam cerpen
7.
Amanat :
- Kita tidak boleh takut dengan sesuatu yang tidak pasti dan
kita hanya boleh takut pada Tuhan Yang Maha Esa.
- Kita tidak boleh menduga orang lain yang melakukan perbuatannya, apabila tidak ada bukti.
- Dalam keadaan apapun kita harus selalu berfikir positif.
- Kita harus menjadi anak yang pemberani dan tidak manja.
Maaf Sebelumnya kalo Kurang Rapih.
BalasHapus